MU memang benar-benar beruntung menjadi pilihan Ibra untuk melanjutkan kariernya. Padahal, banyak klub papan atas yang juga memiliki ketertarikan kepada penyerang berusia 34 tahun itu. Namun, faktor Mourinho yang membuat Ibra lebih memilih MU.
Hubungan antara Ibra dengan Mourinho memang sudah dibangun sejak lama. Kala itu keduanya sempat bekerja sama di Inter Milan. Kolaborasi mereka memang hanya berlangsung selama semusim, yakni pada 2008/2009. Mereka harus berpisah kala Inter menjual Ibra ke Barcelona di musim panas 2009.
Meski hanya semusim, terbukti kedekatan antara Ibra dan Mourinho benar-benar terbangun. Setiap kali keduanya bertemu sebagai lawan, baik Ibra dan Mourinho tak sungkan bertegur sapa. Bahkan, Ibra juga sempat menjahili Mourinho saat sedang melakukan wawancara di pinggir lapangan sebelum akhirnya keduanya berpelukan.Itu mengapa Mourinho memilih Ibra sebagai salah satu prioritasnya setelah diresmikan sebagai pelatih MU. Pada akhirnya, MU sukses mendapatkan Ibra dengan status bebas transfer dari Paris Saint-Germain. Saking dekatnya, Mourinho memiliki penilaian sendiri mengenai Ibra.
"Zlatan, tiga kata - ia seorang juara, ia pencetak gol, dan ia menyenangkan - ia adalah orang yang menyenangkan. Anda harus mengertinya. Ia seorang pria yang lucu dan jika Anda tak mengenalnya, mungkin Anda berpikir ia sedikit sombong," kata Mourinho
Penggambaran Mourinho mengenai Ibra memang sangat tepat. Ibra adalah pemain yang sudah memenangi gelar bergengsi di banyak tempat. Selain trofi Liga Champions, hampir semua gelar di level klub sudah dinikmati mantan bomber Malmo FF.
Bahkan, ia disebut-sebut sebagai pemain spesialis gelar liga. Pasalnya, ia selalu mampu membawa klubnya meraih gelar liga, di luar dari dicopotnya dua scudetto Juventus akibat skandal Calciopoli. Hingga kini, ia sudah mengangkat gelar liga di empat negara berbeda, yakni Eredivisie, Serie A, La Liga, dan Ligue 1. Jika membawa MU meraih gelar Liga Premier, catatannya tentu akan bertambah.
Ibra juga dikenal sebagai predator mematikan di depan gawang lawan. Sejak musim 2006/2007, ia tak pernah mencetak kurang dari 20 gol dalam semusim. Bahkan, ia baru saja memecahkan rekor pribadinya setelah menyumbang 50 gol dari 51 laga bersama PSG di musim 2015/2016.
"Ia hanya seorang pria yang lucu. Jadi, saya hanya akan mengatakan itu. Lucu, pemenang, dan pencetak gol. Saya sangat senang mendapatkannya. Jelas, ia jutga senang bekerja dengan saya sekarang," tutur Mourinho.
0 komentar:
Posting Komentar